Pengertian TV
Digital
TV Digital adalah
sebuah perkembangan teknologi di bidang elektronik. TV digital
memiliki kualitas gambar yang bagus, spektrum komunikasi lebih hemat.
Perbedaan mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan
digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem
analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan
melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan
pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dinikmati sampai
pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
TV digital sendiri
adalah semacam siaran TV free to air,tetapi tayangannya sama dengan
TV berbayar, yaitu bisa menonton siaran luar negeri secara gratis,
tentunya harus menggunakan parabola. TV digital juga sudah berkembang
di negara-negara Eropa, bahkan Jepang sudah memakai dual sistem.
Keberadaan TV
Digital di Indonesia
Zaman merupakan
keniscayaan. Inovasi teknologi tidak bisa ditawan, sebuah konsep
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Menkoinfo akan
memberlakukan sistem televisi digital secara nasional pada tahun
2018. Televisi dengan konsep Digital Video Broadcasting Terrestial
akan diberlakukan di Indonesia seiring switch of system analog pada
17 Juni 2015 yang dicanangkan International Television Union.
Menteri Komunikasi
dan Informatika, Tifatul Sembiring menyampaikan bahwa menghadapi era
digital, pembagian frekuensi akan diatur dalam 15 Zona. Pembagian
zona ini berdasarkan kepadatan penduduk yang tersebar di seluruh
Indonesia. Dengan pembagian zona frekuensi menjadi 15 bagian, akan
menghindari sebuah televisi memiliki frekuensi yang ganda dalam satu
zona.
Hampir semua stasiun
TV
penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional telah memanfaatkan
sistem teknologi
penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat
studio
untuk memproduksi program, melakukan penyuntingan, perekaman dan
penyimpanan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data telah
menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan pemancar.
Sistem transmisi
digital melalui pemancar ini menggunakan standar yang disebut DVB-T
(Digital
Video Broadcasting Terestrial).
Uji
Coba TV Digital
Dari hasil uji coba
siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa
program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke
dalam satu kanal
TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping
itu, penambahan varian DVB-H
(handheld)
mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya
untuk penerimaan bergerak (mobile).
Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.
Sistem penyiaran TV
Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem
penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan
diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital
ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast
atau siaran bersama dengan siaran analog
sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai
mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis
sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Frekuensi TV
Digital
Secara teknik pita
spectrum
frekuensi
radio
yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran
televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik
VHF
maupun UHF
(Ultra
High Frequency).
Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan
digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog
memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka
pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan
teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga
8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Selain ditunjang
oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang
membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN
(single
frequency network)
sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah
gambar yang baru (cable,
satellite,
VCR, DVD players,
camcorders,
video
games consoles)
adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat
analog masih dapat dipakai diperlukan inverter
(set
top box)
yang dapat mengubah signal digital ke analog sehingga dapat dilihat
dengan menggunakan TV receiver
biasa
Kelebihan
Frekuensi TV Digital
Teknologi digital
efisien dalam pemanfaatan spektrum. Ada satu penyelenggara televisi
digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar artinya tidak
cukup hanya 1 (satu) kanal carrier
melainkan lebih. Hal ini disebabkan dalam penyelenggaraannya nanti
penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai operator penyelenggara
jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun-stasiun
televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan
sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat
ini.
Meningkatnya
penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu
terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan
penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator
penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat
diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa
program televisi digital (operator
lain). Dari aspek regulasi akan terdapat izin penyelenggara jaringan
dan izin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak
perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi
digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli
penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.
Karakteristik
Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Karakteristik Sistem
Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan
kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV
Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di
tiap wilayah(area) penyiaran. Oleh karena itu, karakteristik sistem
penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius yang sama.
Kualitas
Penyiaran TV Digital
Kualitas gambar dan
warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi analog.
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan
pada peningkatan kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan
memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi TV
digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi
sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal
dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain,
sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan
gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar
ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan
kecepatan tinggi.
Manfaat
Penyiaran TV Digital
- Pemirsa juga dapat memilih sendiri kapan akan menonton, remote tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif). Televisi yang menjadi siaran interaktif akan lebih memudahkan pemirsanya untuk mencari-cari program yang dia sukai. Tidak ada lagi prime-time karena saat itu pemirsa dapat mencari program lain yang dibutuhkan.
- Penerimaan mobile, efisiensi kanal frekuensi, dan potensi jasa tambahan seperti TV-Interaktif dan layanan data-casting.
- Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti Video on Demand (VoD), Pay Per View (PPV), bahkan layanan komunikasi dua arah seperti teleconference
Keunggulan
TV Digital
- Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
- Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau "dipadatkan" dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
- Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan izin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
- Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.
Sistem
Kerja TV Digital
Konsep Penerima
Broadcast HDTV
Penerimaan
siaran broadcast HDTV pada dasarnya sama saja dengan TV analog, hanya
saja piranti yang di pakai dan cara pemerosesan sinalnya yang
berbeda. Sama seperti TV analog , stasiun TV digital memancarkan
gelombang elektromagnetik termodulasi dengan frekuensi tertentu
sesuai dengan frekuensi yang dipakai oleh chanel tersebut. Kemudian
sinyal diterima oleh piranti penerima sinyal, lalu diolah oleh
receiver, dan akhirnya ditampilkan pada layar televise dan speaker.
Gelombang elektromagnetik yang di pancarkan pada TV Digital berbeda
dengan TV analog. Pada TV digital menggunakan modulasi digital,
dimana gelombang informasi merupakan data-data digital berupa bit-bit
biner.
Berikut ini skema
sederhana TV Digital HDTV:
Komponen system HDTV
pada transmisi satelit:
1. HDTV Monitor
2. HD satellite receiver
3. Standard satellite dish(didalamnya terdapat booster, demodulator, dan decoder)
4. HDMI cable, DVI-D and audio cables, or audio and component video cables
1. HDTV Monitor
2. HD satellite receiver
3. Standard satellite dish(didalamnya terdapat booster, demodulator, dan decoder)
4. HDMI cable, DVI-D and audio cables, or audio and component video cables
Proses yang terjadi
pada system HDTV:
- Sinyal diterima oleh antenna atau parabola(bisa juga dengan kabel)
- Oleh penguat sinyal dikuatkan
- Di pisahkan sinyal informasi dan sinyal pembawa oleh demodulator
- Data digital yang terkode di-decode oleh decoder
- Ditampilkan oleh layar TV dan speaker
Piranti Penguat
dan Penerima Sinyal
Definisi Penguat dan
Penerima Sinyal HDTV
Menurut Wikipedia,
HDTV (High Definition Television) atau Televisi Definisi Tinggi
adalah sejenis sistem penyiaran televisi yang memiliki resolusi yang
jauh lebih tinggi dibandingkan format-format resolusi biasa, yaitu
NTSC, SECAM, dan PAL.
Jadi, definisi
penguat dan penerima sinyal HDTV adalah alat yang digunakan untuk
memperkuat dan menerima tanda (isyarat) yang digunakan pada sistem
penyiaran televisi yang memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan format-format resolusi biasa.
1. Piranti
Penguat dan Penerima Sinyal HDTV
Alat/piranti yang
digunakan untuk memperkuat dan menerima sinyal HDTV yang digunakan
saat ini adalah antena, kabel, dan satelit.
2. Antena
Untuk mendapatkan
sinyal tanpa mempermasalahkan jarak antara lokasi stasiun pemancar
dengan rumah (melalui udara), dibutuhkan antena yang akan menangkap
sinyal pancaran. Antena tersebut dapat merupakan antena yang
diletakkan di atap rumah atau di loteng. Jenis antena yang baik untuk
digunakan adalah antena untuk sinyal digital, namun antena UHF/VHF
dapat pula digunakan.
3. Kabel
Kabel yang digunakan
untuk menangkap sinyal digital untuk HDTV adalah kabel serat optik.
Kabel serat optik terbuat dari kaca yang dapat mentransmisikan sinar
cahaya dari suatu tempat dan ke tempat lain dan mengubahnya menjadi
energi listrik.
Proses transmisi
yang dilakukan dalam sistem serat optik ternyata memiliki
kelebihan-kelebihan yaitu karena menggunakan cahaya maka kapasitas
informasi yang dapat dibawa sangat besar dibandingkan sistem
komunikasi lainnya, ukuran kabelnya yang kecil dan ringan memudahkan
pengangkutan pemasangan di lokasi yang diinginkan. Ketidak adanya
interfensi atau kebalnya kabel serat optik ini terhadap gelombang
lain akan memungkinkan kabel dipasang pada tegangan tinggi. Selain
itu, penjagaan data yang ketat menyebabkan sulitnya informasi untuk
dibajak kecuali timbulnya kerusakan pada fisik kabel, dan redaman
transmisi yang kecil membuat sistem ini menggunakan repeater yang
sedikit.
Karena gambar dan
suara dapat ditransmisikan dengan baik dengan menggunakan kabel serat
optik ini, maka kualitas gambar dan suara yang dapat ditampilkan pada
layar televisi pun menjadi lebih baik sehingga kabel serat optik
turut pula berpengaruh pada perkembangan HDTV
4. Satelit
Cara untuk
mendapatkan sinyal digital untuk HDTV adalah dengan menggunakan
satelit. Namun untuk menggunakan satelit untuk menangkap sinyal
digital diperlukan berlangganan pada program TV berlangganan. Cara
kerjanya adalah:
- Receiver menerima pancaran data digital dalam format MPEG-2 terenkripsi
- Data masuk ke conditional access module, yang berisi algoritma pembuka enkripsi
- Conditional access module memeriksa smart card yang berisi otorisasi pelanggan
- Bila otorisasi diterima, conditional access module membuka data. Jika kode ditolak data tetap teracak/terenkripsi
- Receiver melakukan decoding data dan menampilkannya.
Gambar:
Satu set penerima,
penguat, demodulator, dan decoder
5. Penguat
Gelombang yang
diterima oleh penerima sinyal merupakan gelombng elektromagnetik yang
lemah. Oleh karena itu, sebelum bisa diolah untuk proses selanjutnya
perlu dikuatka terlebih dahulu. Gelombang yang diterima diperkuat
oleh amplifier menjadi gelombang yang lebih kuat, gelombang hasil
penguatan akan memiliki amplitude dan arus yang jauh lebih besar dari
gelombang asal.
Perbandingan
HDTV dengan SDTV
Perbandingan visual
resolusi layar televisi
Resolusi gambar pada
HDTV
Resolusi gambar pada
SDT